BLORA, FAKTA JATENG || Organisasi masyarakat (ormas) Pemuda Pancasila (PP) menggeruduk markas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya di Kecamatan Ngawen, Kabupaten Blora, dengan dalih menolak keberadaan ormas tersebut. Sekitar 70 anggota PP mendatangi kantor Dewan Pimpinan Cabang (DPC) GRIB Jaya, menyatakan keberatan terhadap kehadiran GRIB di Blora. Ketua Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila, Munaji, menegaskan bahwa pihaknya tidak menyukai keberadaan GRIB di wilayah tersebut dan menyebut kehadiran mereka sebagai ilegal.
Munaji juga mengkritik anggota GRIB Jaya yang menurutnya meresahkan masyarakat.
“Jika ingin menjadi organisasi resmi di Blora, legalitas harus dipenuhi. Jangan menjadi preman,” ujarnya.
Ia juga menegaskan bahwa jika GRIB Jaya tetap beroperasi di Blora, mereka akan berurusan dengan Pemuda Pancasila.
Dalam wawancara di lokasi, Munaji menyatakan, “Sekali lagi pesan saya, jangan ada GRIB di Blora. Kalau keluar, akan kami sikat.” Ia mengucapkan terima kasih kepada jajaran TNI dan Polri yang menjaga kondusivitas kegiatan tersebut. Munaji juga mengungkapkan kecurigaannya bahwa Ketua GRIB Jaya Blora terlibat dalam mafia pupuk bersubsidi.
“Calon Ketua GRIB adalah biang kerok pupuk subsidi di Blora,” tegasnya, sambil menuding adanya minuman keras di markas GRIB.
Pihak Pemuda Pancasila berencana melaporkan keberadaan GRIB Jaya ke Polres Blora untuk langkah hukum lebih lanjut. Situasi yang memanas ini diharapkan dapat diredam melalui dialog dan penegakan hukum yang adil.**